KTI/Skripsi Kebidanan : gambarang kerakteristik kejadian persalinan serotinus


PENDAHULUAN

Persalinan merupakan proses alamia yang melibatkan tiga unsur penting yaitu power, passage, dan passenger, tetapi beberapa hal dapat menyebabkan persalinan tersebut tidak terjadi salah satunya adalah kehamilan serotinus yang disebabkan karena ketidakpastian tanggal haid terakhir, terdapat kelainan kogenital anensefalus dan terdapatnya hipoplasia kelenjar adrenal (Manuaba I.B.G,2008).Skripsi Keperawatan/KTI Kebidanan
Periode persalinan normal terjadi pada usia kehamilan 38-42 minggu, namun sekitar 3,4-14%  atau rata-rata 10%  kehamilan berlangsung sampai 42 minggu atau lebih (Prawihardjo S, 2008). Skripsi Keperawatan/KTI Kebidanan

     Serotinus terutama berpengaruh terhadap janin, meskipun hal ini masih diperdebatkan dan sampai sekarang masih belum ada persesuaian paham dan mempunyai kaitan erat dengan morbiditas, mortalitas perinatal maupun makrosomia, sementara itu risiko tinggi bagi ibu dengan serotinus dapat berubah perdarahan pasca persalinan dan tindakan obstetric yang meningkat sehingga pemahaman dan penatalaksanaan yang tepat terhadap serotinus akan memberikan sumbangsih yang besar dalam upaya menurunkan angka kematian, terutama angka kematian perinatal.Skripsi Keperawatan/KTI Kebidanan
            Angka kematian perinatal merupakan salah satu indicator untuk mengetahui derajat kesehatan suatu Negara bahkan untuk mengukur tingkat kemajuan suatu bangsa, menurut World Health Organitation (WHO) memperkirakan sekitar 10.000.000 perinatal meninggal setiap tahunnya (Manuaba,I.B.G,2007) Menurut penelitian Kate tahun 2010 angka kematian bayi 69/1000 kelahiran hidup sedangkan di Indonesia menurut penelitian World Health Organitation (WHO) memperkirakan sekitar 10.000.000 perinatal meninggal setiap tahunnya (Manuaba,I.B.G,2011).
 Menurut penelitian kate tahun 2010 angka kematian bayi 69/1000 kelahiran hidup sedangkan di Indonesia menurut penelitian Depertemen Kesehatan (Depkes) mengungkapkan rata-rata per tahun terdapat 401 bayi baru lahir di Indonesia meninggal dunia sebelum umurnya genap 1 tahun, dan termasuk yang tertinggal di ASEAN. Hal itu tercermin dari perbandingan dengan jumlah AKB di Negara tetangga seperti Malaysia yang telah mencapai 10 per 1.000 kelahiran hidup dan Singapura dengan 5 per 1.000 kelahiran hidup (Reinata Blog,2011).
Data yang diperoleh dari profil Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Selatan tahun 2010 jumlah kematian neonatal 530 orang dengan penyebab asfiksia 182 (34,34%), tetanus neonatorum 8 (1.51%), BBLR 160 (30.19%) dan penyebab lain 180 (33.96%).


Data dari rekam medic Rumah Sakit Bahyangkara tahun 2010 jumlah persalinan 1028 orang dan diidentifikasi persalinan serotinus 29 orang (2.82%).
Meskipun persalinan lewat waktu (serotinus) ini mungkin mencakup 10% dari seluruh kehamilan sebagai diantaranya mungkin tidak benar-benar  jadi nilai informasi yang tepat mengenal lama kehamilan cukup bulan karena pada umumnya semakin lama janin yang benar-benar lewak waktu itu berada dalam rahim, semakin besar pula risiko bagi janin dan bayi baru lahir untuk mengalami gangguan yang berat (Cunningham, Mac Donald, Gant 2002).
Penyebab pasti dari kehamilan post term atau serotinus belum diketahui, beberapa factor yang dianggap berkontribusi adalah umur ibu, paritas, jarak kehamilan, dan status gizi, penyakit ibu misalnya gangguan endokrim yang mempengaruhi kerja hormone sehingga hormone progesterone tidak cepat turun walaupun kehamilan telah cukup bulan, sehingga perlu dilakukan suatu penelitian untuk melihat gambarang kerakteristik kejadian persalinan serotinus di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar yang dibatasi pada factor umur,  paritas dan status anemia.

 Berdasarkan uraian tedrsebut diatas, akan dirumuskan penelitian sebagai berikut :
1.Bagaimana gambaran kejadian persalinan serotinus menurut
pemanfaatan pelayanan antenatal di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar Priode Januari s.d Desember 2010 ?
2.Bagaimana Gambaran Kejadian Persalinan serotinus Menurut Umur Ibu di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar Priode Januari s.d Desember 2010 ?
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.    Tujuan Umum
Untuk memproleh gambaran tentang kejadian persalinan serotinus di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar Januari s.d Desember 2010.
2.    Tujuan Khusus
a.    Diperolehnya informasi tentang kejadian persalinan serotinus menurut pelayanan antenatal.
b.    Diperolehnya informasi tentang kejadian persalinan serotinus menurut umur ibu.

D. Manfaat penelitianSkripsi Keperawatan/KTI Kebidanan
Adapun manfaat penelitrian dalam karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut :
1.    Manfaat Praktis
a.    Penelitian ini diharapkan dapat member masukan yang berguna bagi kaum ibu dan Rumah Sakit Umum/Rumah Sakit Bersalin, terutama bagi mereka yang ingin meneliti dan mengkaji masalah-masalah yang berhubungan dengan kejadian persalinan serotinus, khususnya masalah kesehatan ibu dan anak.
b.    Penelitian diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi praktisi kebidanan, utamanya mahasiswi/pihak D-III Kebidanan UIT Makassar dalam meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masing-masing pihak.
2.    Manfaat teoritis
a.    Penelitian ini diharafkan dapat menambah perbendaharaan referensi ilmu kebidanan, khususnya tentang penelitian kebidanan.
b.    Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pradikma baru dalam rangka pengembangan ilmu kebidananan, khususnya terhadap kesehatan ibu dan anak.


3.    Manfaat bagi peneliti
Proses penelitian ini merupakan pengalaman ilmiah yang berharga yang dapat meningkatkan pengetahuan dan menambah wawasan tentang kejadian persalinan serotinus.
Skripsi Keperawatan/KTI Kebidanan-Untuk Skripsi Selengkapnya, hubungu saya di sini

Komentar